Penulis :
- Abdul Rahim
Editor :
- Halimatuzzahro
Dimensi dan Jumlah Halaman :
- 14 x 21 cm (236 hlm)
- Tahun terbit : 2020
ISBN :
- 978-623-7881-17-9
Seorang sarjana ikatan dinas yang ditugaskan mengajar ke salah satu pelosok negeri didatangi salah satu wali murid yang membawa ikan kaleng ke kelasnya. Pada hari sebelumnya, Wali murid yang menjadi nelayan itu terkaget ketika belanja ke salah satu swalayan di kota dan menemukan ikan kaleng yang isinya hanya dua tiga ikan kecil, tetapi harganya sama dengan 1 kilogram ikan mentah.
Sang wali murid pun tertarik dengan ikan kaleng itu, lalu menanyakan kepada guru itu apa bisa mengajarkan anak-anak mereka cara membuat itu. Tentu saja guru muda itu terperangah, di sekolah tidak ada yang bisa mengajarkan itu. Wali murid yang kecewa pun berpikir untuk apa mengirim anak-anak mereka ikut belajar kalau tidak bisa diajarkan membuat itu di saat tangkapan mereka sedang naik deras. Cerita ini disajikan dalam cerpen yang dimuat Kompas dengan judul “Ikan Kaleng”. Kritik atas kurikulum pendidikan kita yang mengajarkan hal-hal dasar tersdandar untuk seluruh negeri.
Pendidikan itu memupuk kehausan dahaga atas keingintahuan yang muncul dari rasa penasaran atas hal-hal yang menjadi minat individu, meski tidak semua bisa didapatkan di dalam kelas. Setidaknya keingintahuan yang dipupuk itu bisa menjadi pemicu untuk terus merasa bodoh di dalam pendidikan hingga sekolahpun tak lagi bisa membodohi individu-individu itu. Dan orang-orang yang sudah bergelut di pendidikan itu hendaknya menjadi pribadi yang berlaku adil sejak dalam pikiran, apalagi dalam perbuatan. Begitu yang dikatakan Pramoedya Ananta Toer.