Pedoman Kemitraan Sekolah dan Masyarakat

Penulis :

  • Saiful Akhyar

Editor :

  • Habiburrahman

Layout :

  • Husnul Hatimah

Desain Cover :

  • Sanabil creative

Dimensi dan Jumlah Halaman :

  • 14 x 21 cm (14 hlm)
  • Tahun terbit : 2018

ISBN :

  • 78-602-6223-92-0

Pembelajaran karakter menjadi trend dalam pendidikan kita saat ini. Berbagai model coba ditawarkan untuk memperbaiki karakter siswa/lulusan. Secara umum, model-model yang dilaksanakan menitikberatkan pada pembiasaan, tetapi tidak menyajikan argument yang cukup rasional kenapa kita harus seperti itu. Pembiasaan itu baik, namun menawarkan sebuah model tanpa landasan konsep ilmiah mungkin susah diterima ketika pendekatan yang kita usung dalam kurikulum mengharapkan proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah dan dengan tujuan untuk menghasilkan lulusan-lulusan yang berpikir dan berperilaku ilmiah (scientific oriented). Pembelajaran karakter dengan menyajikan berbagai cerita fiksi juga banyak dipakai di sekolah. Harapannya ada hikmah/pelajaran moral yang bisa dipetik dari cerita tersebut. Kalau model-model seperti itu baik dan berhasil, tentu berbagai berita tentang penyimpangan moral akan berkurang. Akan tetapi, realitas yang kita ketahui, penyimpangan perilaku siswa semakin banyak yang kita temukan dan saksikan.
Tanpa mengurangi nilai kebaikan dari model-model yang sudah ada, model yang ditawarkan dalam buku kecil ini cukup menjanjikan. Pembelajaran yang ditawarkan dengan mengoptimalkan potensi diri manusia. Menggedor kesadaran diri manusia, bahwa ada aktivitas kita sehari-hari yang tidak bisa kita hindarkan, yang bisa kita jadikan sebagai model pembelajaran. Inilah kelebihan dari pembelajaran nilai yang ditawarkan oleh Sekolah Perjumpaan dalam buku ini.
Model pembelajaran nilai dalam Sekolah Perjumpaan sangat cocok diaplikasikan di sekolah-sekolah formal. Disamping model yang sederhana, ia tidak membutuhkan pembiayaan yang banyak, murah dan sangat prospektif. Model ini akan mampu menjawab tantangan yang dibutuhkan untuk mengurangi berbagai permasalahan dalam interaksi manusia (siswa) sekarang ini yang cenderung terdeviasi dari kehidupan yang normal (ideal). Sekolah Perjumpaan mendorong timbulnya kesadaran pebelajar. Sadar tentang nilai manusia dan makna (deontik) dalam berbahasa.

Scroll to Top