Penulis :
- Dr. Jamaluddin, MA.
Editor :
- Siti Nurul Khaerani
Layout :
- sanabil creative
Desain Cover :
- sanabil creative
Dimensi dan Jumlah Halaman :
- 14 x 21 cm (266 hlm)
- Tahun terbit : 2019
ISBN :
- 978-623-7090-25-0
Tulisan ini menguraikan tentang jejak-jejak Islam di Lombok, yang menggunakan ilmu arkeologi sebagai pendekatannya. Buku ini berawal dari hasil penelitian yang pernah peneliti lakukan beberapa tahun yang lalu, dua tempat yang pernah dijadikan sebagai lokasi penelitian yaitu Rembitan dan Selaparang. Situs-situs di kedua tempat tersebut yang akan dihadirkan dalam buku ini. Tentu kedua tempat ini memiliki nilai historis yang sangat tinggi, karena itu menjadi sangat penting untuk diketahui dalam kesejarahan Lombok khususnya dan Indonesia secara umum.
Baik Rembitan maupun Selaparang yang dipilih sebagai kajian dalam buku ini, tentu dengan pertimbangan tersendiri. Rembitan memiliki tinggalan arkeologi yang khas. Tinggalan arkeologis tersebut merupakan simbol-simbol keagamaan di Lombok Selatan. Temuan-temuan di Rembitan menunjukkan bahwa di Lombok Selatan pada masa awal-awal perkembangannya, Islam pernah maju dan menemukan peradabannya. Rembitan termasuk salah satu pusat pengajaran Islam ketika itu, Rembitan (termasuk Pujut di dalamnya) di Lombok Selatan merupakan gerbang bagi bertemunya para ulama dari Jawa atau daerah lainnya di wilayah tengah pantai selatan. Seiring dengan tumbangnya kekuasaan kerajaan Islam di Lombok pada pertengahan abad ke-18, maka Islam yang ada di Pujut dan Rembitan ini juga mengalami kemunduran, yang berakibat pada tidak terjadinya transformasi keilmuan Islam dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Demikian juga halnya dengan Selaparang, situs-situs yang merupakan jejak kerajaan Islam di Lombok. Selaparang adalah sebuah kerajaan Islam tertua di Lombok. Di Desa Selaparang terdapat beberapa komplek pemakaman kuno, masing-masing dikenal dengan dengan sebutan Makam Selaparang, Makam Tanjung, dan Makam Pesabu’an, ketiganya merupakan situs-situs dari makam raja-raja Selaparang. Melihat bentuk makam dan nisannya, dapat dipastikan bahwa yang dimakamkan adalah tokoh-tokoh yang berpengaruh. Ketiga situs tersebut menjadi bagian dari pembahasan dalam buku ini.