Kuadran Pembelajaran
Konsep dan Strategi Pembelajaran dengan Formula Kuadran Ruang Waktu

Penulis :

  • M. Husni Muadz, Ph.D

Editor :

  • M. Firdaus
  • Saiful Akhyar

Layout :

  • sanabil creative

Desain Cover :

  • sanabil creative

Dimensi dan Jumlah Halaman :

  • 14 x 21 cm (332 hlm)
  • Tahun terbit : 2018

ISBN :

  • 978-623-7090-41-0

Buku ini menawarkan kepada kita bagaimana mengisi ruang waktu yang 24 jam tersebut sehingga kita tidak terjebak dengan tuntutan hidup hedonis semata. Waktu eksistensial yang terdistribusi sama bagi setiap orang, menuntut bagaimana waktu itu digunakan, dengan aktivitas apa waktu itu diisi, dan bagaimana mengintegrasikan aktivitas dalam waktu eksistensial tadi sehingga kegiatan itu bisa dimaksimalkan dalam durasi yang tersedia. Konsep ruang waktu ini akan mengkonservasi sustainabilitas hubungan relational manusia; yaitu relasi transendental, relasi intersubyektif dan relasi dengan objek. Idealnya relasi-relasi ini melahirkan kesadaran objektif, kesadaran rekognitif dan kesadaran trans-rekognitif. Rasionalitas yang dimiliki oleh diri subyek (manusia) bisa mengatur kebermanfaatan porsi waktu ruang untuk menjamin hubungan harmonis dalam setiap relasi. Kehadiran diri dalam berelasi mutlak diperlukan. Kehadiran diri inilah yang menentukan efektifitas dalam setiap tindakan dan aktivitas di masing-masing kuadran. Kealpaan kehadiran diri bisa menimbulkan ketidakfokusan dalam beraktifitas.
Kerangka parsialitas dalam ruang waktu yang ditawarkan oleh penulis memudahkan kita untuk mengisi setiap bagian ruang waktu tersebut dengan lebih efektif dan substantive. Kuadran ruang waktu mengarahkan kita bagaimana menggunakan kesadaran tadi secara proporsional, sehingga tidak terjadi distorsi-distorsi dalam sebuah hubungan relasional. Ketiga kesadaran di atas tidak dilihat sebagai sesuatu yang terpisah-pisah, namun dalam operasionalnya ia merupakan satu kesatuan. Akan tetapi, walau pun kesadaran tersebut merupakan satu kesatuan, ia memiliki hierarki sesuai dengan nilai yang terkandung dalam relasional kita dalam konteks ruang waktu. Kesadaran yang tertinggi adalah kesadaran spiritualitas, ini harus ada ketika kita mengadakan hubungan dengan tuhan. Selanjutnya adalah kesadaran sosial, kesadaran ini semestinya muncul saat kita mengadakan relasi dengan sesama (intersubyektif). Kesadaran yang paling bawah berdasarkan hierarkinya adalah kesadaran objektif, ini terjadi manakala kita berelasi dengan objek (benda).
Namun, aktifitas-aktifitas dalam masing-masing kuadran tidak berarti pelaksanaannya terpisah-pisah. Dalam operasionalnya, seluruh aktifitas di tiap-tiap kuadran bisa dilaksanakan secara parallel. Ketika kita berelasi dengan objek, unsur sosialnya bisa melekat dalam relasi tersebut. Begitu juga saat kita berelasi dengan subjek lain, kita bisa memasukkan unsur spiritualitas di dalamnya. Setiap kita berelasi dengan objek maupun subjek lain, mereka akan selalu dinaungi oleh kesadaran spiritualitas. Sehingga, kalau kita menggunakan konsep paralisme ini semua aktivitas dalam masing-masing kuadran durasi waktu eksistensial yang hanya 24 jam tadi bisa berakumulasi menjadi 48 jam dalam operasionalnya.

Scroll to Top